Marilah kita buktikan dan realisasikan ungkapan syukur


Untuk mengetahui pengertian syukur yg sebenarnya, marilah kita perhatikan penjelasan di dalam kitab i'anatuththolibin berikut ini :

"Asysyukru lughotan huwalhamdul'urfiyyu, wa'urfan shorful'abdi jamii'a maa an'amallohu bihi 'alayh fiimaa chuliqo liajlih ay an yashrifa jamii'al a'dlooi walma'anillati an'amallohu 'alayh bihaa fiththoo'aatillati thulibasti'maaluhaa fiiha"

Artinya: "syukur menurut pengertian bahasa adalah pujian (alhamdulillah) sebagaimana umumnya. Adapun syukur menurut pengertian syari'at adalah menyalurkan (mendaya fungsikan) semua yg telah di karuniakan Alloh kepadanya menurut fungsi dan tujuan sesuatu itu di ciptakan. Dengan kata lain, menyalurkan semua potensi tubuh yg telah di karuniakan oleh Alloh ta'alaa. Baik secara formal maupun substansial untuk tujuan pengabdian kepada Alloh ta'alaa."

Dengan kata lain, bahwa bersyukur berarti menggunakan keni'matan dan anugerah Alloh ta'alaa. Pada misi pengabdian dan keta'an yg di ridloi-Nya.

Imam nawawi menjelaskan dalam kitab tafsirnya sebagai berikut:
"wakhaqiiqotusysyukri Al i'tirofu bini'matilmun'im ma'a ta'adhzimiih"

Artinya : "esensi syukur adalah pengakuan atas keni'matan yg di berikan oleh sang maha pemurah disertai sikap mengagungkan-nya"

Dengan demikian, kita menjadi tahu betapa pentingnya rasa syukur itu untuk senantiasa ditumbuhkan dan dijaga dalam diri kita. Sebab dengan bersyukur, maka kita akan selalu ingat kepada yg memberi, serta untuk apa keni'matan itu semestinya kita gunakan. Sikap bersyukur akan menjadi kontrol bagi kita agar selalu dapat menggunakan keni'matan sesuai fungsi yg sebenarnya.

Untuk dapat bersyukur dengan baik, kita perlu mengetahui bahwa karunia Alloh itu tidak hanya bersifat materi, namun mencakup banyak hal, antara lain kesehatan, kekaya'an, keahlian, kesempatan, kemampuan intelektual dan lain sebagainya. Bahkan karunia terbesar yg di berikang Alloh ta'ala, itu adalah keimanan. Maka kita mesti tergugah dan sadar untuk selalu memelihara dan memupuknya, sebagai realisasi dari rasa syuku akan anugerah tersebut. Sebaliknya, jika karunia yg kita miliki itu tidak di syukuri akan berakibat buruk pada diri kita sendiri.

Kekaya'an dan harta benda, apabila tidak di syukuri akan menjebak diri kita pada mental materialistik, hidup pada pola konsumeristik yg di perbudak oleh harta dan kekaya'an. Pada akhirnya akan menjauhkan diri kita dari jati diri sebagai manusia yg mulia. Alloh ta'ala mengingatkan dalam firman-Nya :
"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan syaithon itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya" (Qs. Al isroo' : 26-27)

Marilah kita buktikan dan realisasikan ungkapan syukur atas segala ni'mat karunia Alloh yg telah di curahkan kepada kita dengan seoptimal mungkin. Kita gunakan umur, harta benda, kesehatan dan kemampuan tenaga serta ilmu yp kita miliki untuk berbakti kepada Alloh ta'alaa, memberikan kemaslahatan dan kemanfa'atan bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan negara.

Dengan pembuktian syukur yg benar dan profesional, Alloh menjamin akan memberikan tambahan anugerah dan keni'matan yg lebih banyak dan kehidupan yg lebih baik, serta kelak memperoleh kebahagia'an di akhirat dan terhindar dari siksa api neraka.

Alloh ta'alaa berfirman : "sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), Maka sesungguhnya 'adzab-Ku sangat pedih." (Qs. Ibrohim : 7)

secara tegas ayat tersebut menyatakan tentang syukur dan implikasinya, serta akibat buruk yg akan menimpa orang yg mengingkari anugerah dan ni'mat Alloh ta'alaa.

Semoga Alloh ta'alaa selalu memberikan penerangan hati kita, untuk selalu mengingat keni'matan yg telah kita terima, lalu kita mensyukurinya, amin.
Kamis, September 05, 2013 | 1 comments | Baca Selengkapnya!...

Memahami berbagai makna hidup dalam alam

Mungkin diri yang terlalu dini dalam memahami berbagai makna hidup dalam lingkaran hukum alam sebagai landasan dalam perjalanan menggapi titik kebenaran, akan tetapi sebagai awal dari sebuah renungan tiadalah salah jika diri ini mencoba mengalir dalam bait-bait hakikat untuk menyelaraskan perjalanan syariat.

::: Hidup adalah suatu keindahan yang harus diterima dengan keindahan maka perjalanan sesuatu yg indah akan selalu indah
::: Hidup adalah sebuah anugerah yang harus tersadarkan pada makna dari anugerah itu sendiri sehingga apapun rotasi dalam hidup senantiasa menemukan titik ridho dalam makna jiwa.

::: Hidup adalah sendagurau yang harus dijalani dalam ruang jiwa yang membiaskan energi kemerdekaan dalam keterikatan dengan segala sendi tatanan dan struktur sosial hidup hingga bermuara pada kebahagiaan dan syukur yang hakiki.

::: Hidup haruslah paham akan muara hidup sehingga sadar jika hidup hanyalah untuk Tuhan semata.

Didalam keindahan hidup, akan mekar kuntum anugerah yg cemerlang dengan bias energi kedamaian sehinga senda gurau dapat dilakoni dalam tatanan kesadaran lalu memahami akan tujuan dan muara hidup.

Tuhan adalah Muara hidup, Ia sandingkan keindahan pada tatanan kehidupan agar kita dapat bersenda gurau dalam menikmati hidup sebagai makna anugerah, namun kadang kita tidak menyadari dan keliru untuk melakoni hidup. Bahkan kadang kita sering salah dalam ber-Tuhan namun kita tidak sadar akan kesalahan tersebut. Kita hanya mampu memandang, namun tak melihat secara utuh pada setiap falsafah hidup yang kita lalui, kita hanya bisa bicara namun tak mampu membahasakan dengan sempurna akan makna terdalam yang mengalir di balik jiwa.

Yang kita lakoni hanyalah sebatas syukur dibalik ketidak sempurnaan lakon syukur yang kita persembahkan. Kadang aku mendengar mereka bicara tentang berbagai falsafah hidup, ada yang memahami karena mereka mengalami, ada yang sebatas mendengar karena baru melangkah ke gerbang pemahaman, namun ada yang begitu banyak bicara walau tak menyadari jika sesungguhnya Ia belum memahami sedikitpun falsafah hidup yang sesungguhnya. Falsafah hidup bertajuk syukur adalah sebuah implementasi hidup yang melibatkan Tuhan dalam setiap irama hidup secara total dan mutlak adanya, sehingga hidup adalah hidup yang seirama dengan anugerah keilahian yang senantiasa mengalir setiap saat lalu mengarah pada kesempurnaan esensi hidup dalam rasa yang tak terdefinisikan maknanya.

Kita akan membaca segala kehendak Tuhan yang mengalir dari balik jiwa kita, lalu kitapun menjadi penonton akan berbagai lakon hidup kita dalam menjalani kehendak Tuhan, lakon itu begitu nyata dan kita pahami dengan kesadaran hati yang sempurna, kita merasa begitu bahagia menjalaninya. Kadang jika ada ketidak sempurnaan lakon itu maka Tuhan menghadirkan lakon-lakon yang dibawa oleh orang lain untuk melengkapinya dan kita berada pada posisi manajerial akan lakon tersebut karena kita memahaminya, dan akhirnya kita membuktikan dengan nyata akan segala kesempurnaan firman Tuhan. (maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?)

Dan ini sangatlah berbeda jika kita tidak sampai pada pemahaman yang sempurna, kita hanya berada pada elemen terendah dalam falsafah hidup, namun kita merasa sudah sempurna dalam memahami ; memahami tentang hidup dalam syukur padahal sesunggunya tidak demikian. Syukur yang terpatri masihlah bersifat egosentris, dimana ketika jiwa memancarkan ego sebatas menerima hal-hal yang dipandang baik dan enggan menerima hal-hal yang kurang baik. Untaian syukur dilakukan sepenuh hati namun sebatas pada lantunan dan ucapan syukur dalam rangkaian kalimat do’a tulus. Dan tidak pada taraf kesadaran akan lakon diri dalam makna syukur.

Ketika diperhadapkan pada sebuah fenomena hidup, ego kembali muncul dalam merangkai do’a untuk menepis apa yang ada agar secepat mungkin berlalu, disinilah jiwa kehilangan kesempatan dalam membaca dan melakoni dengan sempurna akan makna hidup. Dan semua ini terjadi lantaran kita salah dalam memahami kehendak Tuhan, kita keliru mengerti makna hidup, bahkan kita cenderung SALAH DALAM BER-TUHAN.

Kita menempatkan Tuhan sebagai sosok yang lebih untuk di takuti dari pada untuk dicintai, akhirnya segala evolusi hidup kita sebatas pada takut akan kekejaman Tuhan dengan berbagai siksaan. Kita takut pada Tuhan lalu kita pun terjebak untuk membayar ketakutan kita dengan nilai ibadah yang mengandung konsekwensi pada kenikmatan syurga dan beranggapan Tuhan telah menerima kita.
Pada tatanan ini kita merasa paham tentang “apa itu Tuhan?” Yang maha pengasihkah..? padahal itu baru sebatas sifat-sifat Tuhan. Yang maha Memelihara.? Padahal itu baru sebatas perbuatan Tuhan. Lantas apakah itu Tuhan.?, yang dimanapun wajah dihadapkan disitu terlihat wajah Tuhan.?
Kamis, September 05, 2013 | 1 comments | Baca Selengkapnya!...

Dahsyatnya Kalimat Tasbih, Subhanallah

Sungguh dahsyat kalimat tasbih, subhanallah, karena kalimat tersebut dapat menghilangkan ketakutan, dan dapat menghapus dosa.

Nabi Saw bersabda: Barangsiapa yang malam-malamnya digelisahkan oleh pikiran, pelit untuk berinfak dan takut diserang musuh, maka banyak-banyaklah membaca Subhanallah Wabihamdihi, karena kalimat itu lebih dicintai daripada menginfakkan segunung emas dan perak di jalan Allah. (HR. Thabrani)

Barangsiapa yang mengucapkan Subhanalllah Wabihamdihi sebanyak 100 kali dalam sehari, maka kesalahannya dihapuskan walau sebanyak buih di lautan. (Bukhari dan Muslim)

Percayalah kepada Allah! Bacalah tasbih setiap kita selesai shalat. Dahului tasbih sebelum kita berdoa! Awali dengan banyak membaca tasbih ketika memulai suatu pekerjaan! Anda tidak akan pernah kembali dengan tangan kosong setelah membaca tasbih. Allah pasti akan mengiringkan kebaikan bersama Anda. Allah malu tidak memberikan imbalan kepada hamba-Nya yang membaca tasbih. Subhanallah.. Ucapkan saat Anda melihat sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan!
Kamis, September 05, 2013 | 1 comments | Baca Selengkapnya!...

Doa dalam pengertian permintaan atau permohonan

Dalam Al-Quran banyak sekali kata-kata do'a dalam pengertian yang bebeda. Abû Al-Qasim Al-Naqsabandî dalam kitab syarah Al-Asmâ'u al-Husnâ menjelaskan beberapa pengertian dari kata doa.
Pertama, do'a dalam pengertian "Ibadah." Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 106.

Artinya: "Dan janganlah kamu beribadah, kepada selain Allah, yaitu kepada sesuatu yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepada engkau dan tidak pula mendatangkan madarat kepada engkau." 

Maksud kata berdo'a di atas adalah ber-"ibadah" (menyembah). Yaitu jangan menyembah selain daripada Allah, yakni sesuatu yang tidak memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan madarat kepadamu.

Kedua, doa dalam pengertian "Istighatsah" (memohon bantuan dan pertolongan). Seperti dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 23 dibawah ini.

Artinya: "Dan berdo'alah kamu (mintalah bantuan) kepada orang-orang yang dapat membantumu."

Maksud kata ber-"doa" (wad'u) dalam ayat ini, adalah "Istighatsah" (meminta bantuan, atau pertolongan). Yaitu mintalah bantuan atau pertolongan dari orang-orang yang mungkin dapat membantu dan memberikan pertolongan kepada kamu.

Ketiga, Doa dalam pengertian "permintaan" atau "permohonan." Seperti dalam Al-Quran surah Al-Mu'minûn ayat 60 dibawah ini.

Artinya: "Mohonlah (mintalah) kamu kepada-Ku, pasti Aku perkenankan (permintaan) kamu itu."
Maksud kata "Doa" (ud'ûnî) dalam ayat ini adalah, "memohon" atau "meminta." Yaitu, mohonlah (mintalah) kepada Aku (Allah) nisscaya Aku (Allah) akan perkenankan permohonan (permintaan) kamu itu.

Keempat, Doa dalam pengertian "percakapan". Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 10 dibawah ini.
Artinya: "Doa (percakapan) mereka di dalamnya (surga), adalah Subhânakallâhumma (Mahasuci Engkau wahai Tuhan)."
 
Kelima, Doa dalam pengertian "memanggil." Seperti firman Allah dalam Al-Quran dibawah ini.

Artinya: "Pada hari, dimana la mendoa (memanggil) kamu."
Maksud kata "doa" (yad'û) dalam ayat ini adalah "memanggil." Yaitu, pada suatu hari, dimana la (Tuhan) menyeru (memanggil) kamu.
Keenam, Doa dalam pengertian "memuji." Seperti dalam Al-Quran surah Al-Isrâ' ayat 110 dibawah ini.

Artinya: "Katakanlah olehmu hai Muhammad: berdoalah (pujilah) akan Allah atau berdoalah (pujilah), akan Ar-Rahmân (Maha penyayang)." 

Maksud kata "doa " (qulid'û) dalam ayat ini adalah "memuji". Yaitu, pujilah olehmu Muhammad akan Allah atau pujilah olehmu Muhammad akan Al-Rahmân.

Maka atas dasar uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa "doa" adalah ucapan permohonan dan pujian kepada Allah SWT. dengan cara-cara tertentu disertai kerendahan hati untuk mendapatkan kemaslahatan dan kebaikan yang ada disisi-Nya. Atau dengan istilah Al-Tîbî seperti dikutip Hasbi Al-Shidiq "do'a" adalah "Melahirkan kehinaan dan kerendahan diri serta menyatakan kehajatan (kebutuhan) dan ketundukan kepada Allah Swt."
Kamis, September 05, 2013 | 0 comments | Baca Selengkapnya!...

Berdoa dengan Asmaul Husna secara khusus

Memang masalah hidup kita sangat banyak, dan mengkin datang silih berganti, tentu kita ingin segera menyelesaikannya, namun kita harus sadari, bahwa semua masalah dalam hidup tidak semua bisa di selesaikan dengabn baik dan berbarengan.

Kita harus selesaikan satu persatu,bertahap dan bertingkat karena segala sesuatu itu ada proses dan tingkatannya, Proses lahiriyah atau ihtiar harus kita tempuh.dan tidak kalah pentingnya kitapun harus menempuh cara batiniyah, yaitu berdoa memohon kepada Alloh, karena dialah yang maha kuasa.

Berdoalah kepada Alloh dengan Asmaul Husna sebagaimana perintah Alloh dalam Al-Qur'an
Hanya milik Alloh Asmaul Husna, maka bermohonlah kepadanya dengan Asmaul Husna.(QS. Al-A'raf:180)

Katakan:" Serulah Alloh atau serulah Ar-Rohman, Dengan nama yang mana saja yang kamu seru, dia mempunyai Asmaul Husna. ( QS. Al- Isra: 110)

Sebelum berdoa dengan Asmau Husna, Kita harus tahu terlebih dahulu masalahnya dengan jelas, apa sebenarnya masalah yang sedang kita hadapi dan apa yang ingin kita minta kepada Alloh. Jangan berdoa kepada Alloh tapi kita sendiri tidak tahu masalahnya dan tidak tahu apa yang kita minta kepada Alloh.

Jangan berdoa/memohon kepada Alloh dengan hati yang kosong dan tidak terarah tapi brdoaslah dengan penuh keyakinan, karena Alloh tidak akan mengabulkan do'a kita jika hati kita hampa.

Rosululloh Saw bersabda: Sesungguhnya Alloh tidak akan menerima do'a dari hati yang lalai dan main-main.

Dalam berdo'a kepada Alloh kita harus fokus dalam satu permintaan, Misalnya kita sedang sakit maka yang harus kita fokuskan dalam berdoa adalah meminta sehat, jangan kita pikirkan lagi sakitnya, tetapi pikirkan sehat.Kesalahan berpikir akan mengakibatkan doa kita tidak dikabulkan oleh Alloh.

Ingatlah bahwa Alloh hanya akan mengabulkan doa kita yang kita minta, yang ada dlam hati kita, dan tentunya yang kita yakini.

Perlu diperhatikan ketika kita sakit dan berdoa memohon kesembuhan kepada Alloh tapi yang kita pikirkan hanya sakit dan terbawa saat kita berdoa maka sakit tidak akan kunjung hilang.yang harus kita ingat dalam berdoa adalah kesembuhan insha Alloh akan sembuh.

Sekali lagi saya anjurkan, disaat kita mau berdoa/memohon kepada Alloh, kita harus mengetahui masalah kita lalu kita pastikan solusi apa yang kita inginkan, Kemudian solusi itulah yang kita minta kepada Alloh.

Mari kita ambil contoh, misalnya kita bingung tidak tahu harus melakukan apa! nah ketika hal tersebut terjadi kita harus mengetahui dan menemukan kenapa kita bingung! Ternyata setelah kita sadari kebingungan kita itu karena belum bisa membayar hutang,maka solusinya kita harus segera bisa membayar hutang.dengan hal seperti ini dalam berdo'a kita jangan pikirkan hutangnya tapi pikirkan mendapat uang untuk membayar hutang, Karena itu berdoalah kepada Alloh dengan Asmaul Husna atau dengan do'a-do'a lainnya yang sesuai dengan keinginan kita.

Dalam Asmaul Husna yang tepat dengan solusi membayar hutang adalah " DAYYAN " atau " YAA DAYYAN " anda bisa berdoa kepada Alloh dengan bahasa YAA ALLOH ( sebutkn keinginan kita misalnya ingin bisa membayar hutang ) YAA DAYYAN, kita bisa menentukan sendiri bilangan yang kitaucapkan, tapi dalam berdoa yng lebih penting memokuskan diri dalam keinginan kita.

Dalam Asmaaul Husna adalah solusi bagi kehidupan kita, Apapun masalah kita berdoalah dengan Asmaul Husna, Kuncinya yaitu tadi cari sampai benar-benar jelas masalahnya dan pastikan solusi yang kita inginkan, Jangan pikirkan masalah atau kata negatifnya, tetapi pikirkan solusi atau kata positifnya. Sakit adalah kata negatif maka dalam berdoa jangan pikirkan kata sakit tapi pikirkan kata positifnya yaitu sembuh/sehat.

Sedih adalah kata negatif, kata positifnya bahagia, dalam berdoia jangan pikirkan sedihnya tapi pikirkan bahagianya, Gagal adalah kata negatif dan kata positifnya adalah berhasil atau sukses.

Inti dari postingan saya kali ini adalah jika kita menginginkan doa kita di kabulkan Alloh kita harus berdoa dengan hati yang tulus,fokus dan mengetahui akar permasalahan atau penyelesaian dari masalah itu sendiri.
Kamis, September 05, 2013 | 0 comments | Baca Selengkapnya!...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *